
Laporan Jurnalis, Bayu Indra Permana
, JAKARTA –
Vera Lasut sebagai produser eksekutif dari VLP Indonesia menceritakan pengalamannya terlibat dalam produksi film horor “Godaan Setan yang Terkutuk.”
Sebagai pecinta film horor, Vera menyatakan dirinya merasa gembira dapat kembali kepada jenis cerita yang telah lama disukainya.
Tetapi, menurut dia, Godaan Setan yang Terkutuk muncul dengan cara yang berbeda.
Film ini diproduksi dengan cara yang sangat kreatif, ceritanya sederhana namun memiliki lapisan makna yang dapat mengundang pemirsanya untuk berfikir dan merenung,” ungkap Vera Lasut saat ditemui di CGV Grand Indonesia Jakarta Pusat, pada hari Kamis tanggal 8 Mei 2025.
” numerous people aren’t aware they’re being tempted by demons,” lanjutnya.
Movie ini menampilkan topik yang familiar dalam kehidupan sehari-hari, khususnya melalui perspektif seorang wanita karier.
“Kepribadian sang ibu sungguh mudah dikenali. Mengemban peran sebagai tulang punggung rumah tangga, tidak sedikit wanita yang merasakan lelah baik secara fizikal maupun emosi, di saat itulah godaan dapat muncul tanpa kita sadari,” terangnya.
Mengenai pandangan yang menganggap produksi film horor masih memerlukan biaya tinggi, Vera menegaskan bahwa semua tergantung pada nilai produksi.
“Bukan masalah harganya tinggi atau rendah, tetapi nilai yang didapatkannya sejalan dengan kreasi skenario filmnya,” ucapnya sembari terkekeh.
“Sekali pakai memang setiap tahun ada kenaikan baik dalam hal biaya maupun pelaksanaannya,” jelas Vera.
Film ini adalah hasil kerja sama antara Maxima Pictures, Sinergi Pictures, VLP Indonesia, dan Ben Film, dengan jadwal rilis teater dimulai pada tanggal 15 Mei 2025.