
INDOBALINEWS
– Barang bukti narkotika seberat 2,061 ton senilai Rp7,5 Triliiun hasil penggagalan penyelundupan di perairan Kepulauan Riau (Kepri) dimunaskan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bersama lembaga penegak hukum dan instansi terkait pada Selasa 20 Mei 2025.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma di Batam mengatakan nilai ekonomi barang bukti narkoba tersebut mencapai Rp7,5 triliun.
“Dan menyelamatkan lebih dari 16 juta jiwa generasi bangsa,” ujar Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma di Batam, Selasa 20 Mei 2025.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari pelaksanaan perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang sejalan dengan arahan Presiden RI dalam Asta Cita poin ketujuh: pemberantasan penyelundupan narkotika.
Penyisihan dilaksanakan di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Batam, dan kegiatan ini berlangsung di dalam satu buah insinerator guna menghancurkan narkoba yang terdiri dari shabu-sebu dengan bobot total 768.823 gram serta kokain senilai 1.285.030 gram.
Tindakan itu dijalankan sebagai hasil kerjasama antara Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, BIN, BAIS TNI, Bea Cukai, serta Kejaksaan seperti yang disampaikan pada rilis hari Jumat kemarin, tanggal 16 Mei 2025.
Tindakan dimulai berdasarkan informasi yang diberikan oleh inteligen Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia (TNIL), diikuti dengan pelayaran pengawasan maritim terhadap sebuah kapal perikanan asing (KPA) berkibar bendera Thailand. Kapal ini dipandu oleh seorang nakhoda bernama depan huruf KS yang merupakan warga negara Thailand, bersama dengan empat awak lainnya dari Myanmar dengan nama depan masing-masing adalah UTT, AKO, KL, dan S.
Kapal itu sukses dikendalikan ketika masuk ke perairan Indonesia dan ditemukan mengangkut obat-obatan terlarang dalam jumlah banyak.
“Bagi kawasan keberangkatan dan destinasi kapal masih terus diperiksa sehingga kami belum dapat menyampaikan respons yang definitif,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Sekretaris Utama BNN Tantan Sulistyana mengatakan bahwa pihak berwenang telah menahan para pemindah barang, sementara investigasi sedang dilanjutkan guna membongkar sindikat berskala global tersebut.
“Ini hanya awalnya. Kami berencana untuk membongkar keseluruhan jaringan sebab ini hanyalah bagian dari pengirim barang ilegal, tanpa mempertimbangkan keterkaitannya,” tegasnya.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan dalam sebuah pertemuan virtual Zoom bahwa penghancuran ini merupakan bukti konkret dari janji Angkatan Laut TNI dan semua pihak terkait yang berkomitment untuk memerangi perdagangan ilegal di wilayah perbatasan.
” Kami akan terus meningkatkan pengawasan, terutama di daerah perbatasan yang rentan menjadi rute untuk menyelundupkan narkoba,” katanya. ***