
PRMEDAN
– Adegan luarbiasa muncul di Lapangan Bola Kota Gunungsitoli mulai 19 Mei 2025, dengan ribuan pohon kecil yang disusun secara apik dan memukau mengundang perhatian setiap orang yang lewat.
Iya, ratusan tanaman bonsai yang memiliki desain khas dan rumit seperti miniatur dari pepohonan besar tersebut berhasil menyihir penduduk setempat hingga mereka mengeluarkan erangan kekaguman.
Bonsai-bonsai itu adalah buah tangan dari para petani bonsai setempat yang mahir dan menjadi bagian dari komunitas Nias Bonsai Community ( NBC ). Komandan di balik ini semua adalah Karnius Zalukhu sebagai pemimpin mereka.
NBC saat ini berfungsi sebagai tempat bagi para pencinta dan pemuda yang tertarik dengan seni bonsai di Kepulauan Nias, terutama di Kota Gunungsitoli.
“Pada awalnya, ini hanyalah persahabatan biasa di kalangan pecinta bonsai selama pandemic COVID-19 kira-kira lima tahun yang lalu. Kami hanya berbagi inspirasi dan memelihara tanaman bonsai kita sendiri-sendiri. Namun dengan semakin tingginya minat dari waktu ke waktu, pada tanggal 18 Agustus tahun lalu kami mengesahkan menjadi sebuah komunitas formal,” ungkap Karnius ketika ditemui dalam kesempatan pameran tersebut, Jumat (23/5/2025).
Pada saat ini, NBC sudah mempunyai kira-kira 50 anggota aktif, meliputi para praktisi bonsai dan penggemar seni bonsai.
Sementara pendukung yang terlibat dalam kegiatan komunitas bernama Karnius telah mencapai jumlah ratusan orang.
Pada acara yang diselenggarakan saat memperingati ulangtahun ke-347 Kota Gunungsitoli, NBC hanya menunjukkan sekitar 200 tanaman bonsai dari koleksinya yang mencapai jumlah 400 lebih. Mereka menjelaskan alasan di balik ini: “Kami menginginkan bahwa yang dipajang adalah bonsai-bonsai yang telah matang, minimal harus memiliki tingkat kemajuan dalam pembentukannya antara 80 sampai 100 persen. Tujuannya agar masyarakat dapat merasakan dan menyaksikan kualitas hasil kerja lokal kita tidak tertandingi oleh wilayah lain,” jelasnya.
Pohon bonsai yang ditampilkan memiliki variasi bentuk dan ukuran, mulai dari yang mini sebesar telapak tangan sampai yang lebih besar layaknya pot tanaman taman.
Segalanya tertata rapi di seluruh area pameran, menghasilkan atmosfer yang asri, damai, dan menyegarkan mata.
Tidak mengherankan, para pengunjung yang hadir tidak hanya datang untuk melihat, tapi juga memotret momennya dengan berfoto selfie di antara keindahan pohon-pohon bonsai yang lebat itu.
Karnius menambahkan pula bahwa tak terdapat tarif standar untuk sebuah pot bonsai tunggal.
Harga dipengaruhi oleh beberapa elemen contohnya spesies pohon, umur dari tanaman bonsai, derajat kerumitannya untuk dibentuk, sampai estetika yang ada padanya. Meski demikian, dia membagikan informasi secercah kepada kita.
“Model termurahnya berkisar satu juta rupiah, namun ada juga yang mencapai harga puluhan juta, ini semua bergantung pada kualitas dan tingkat keunikannya. Namun, tujuan utama kita adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan menghargai seni bonsai di kalangan publik,” ujarnya.
Acara pameran tersebut tidak sekadar untuk memperingati Ulang Tahun Kota, melainkan juga menjadi platform untuk mengapresiasi serta mendongkrak budaya dan kesenian setempat yang luar biasa.
Karnius berharap bahwa adanya tanaman bonsai di tempat umum semacam itu bisa menarik perhatian anak-anak muda agar terlibat dalam pelestarian serta pengembangan seni bonsai yang sarat dengan makna tersebut.
“Bonsai bukan hanya pohon berukuran mini; ia melambangkan keterampilan dalam bersabar, tekun, serta mencintai lingkungan sekitar. Setiap tikungan ranting, pemotongan dedaunan, dan pembentukan batang memiliki pesannya sendiri. Inilah hal yang kami inginkan untuk dibagikan kepada publik,” katanya dengan antusiasme.
Banyak juga tamu yang tergoda untuk membeli bonsai yang dipajang tersebut, walaupun tidak seluruhnya bisa dibeli. Sebagian bonsai disediakan bagi para kolektor ataupun orang awam yang ingin mengambil pulang kreasi alami ini sebagai hiasan rumah mereka.
Pameran bonsai ini tetap berlangsung dan dapat dikunjungi oleh publik. Bagi Anda yang belum memiliki kesempatan menyaksikan keelokan kreasi generasi lokal, silakan menghadiri Alun-alun Kota Gunungsitoli sebelum ajang ini berakhir.
Di samping dapat menikmati ribuan bonsai unik, Anda pun memiliki kesempatan untuk bertukar pikiran secara langsung dengan sang pembuat bonsai serta memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana menjaga bonsai tersebut.
Kesenian luhur dari gabungan seni, tradisi, serta penghargaan pada lingkungan, bonsai tidak sekadar tumbuhan, melainkan harta bersejarah yang perlu dipelihara dan disampaikan generasi sesudahnya. ***