
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, merilis ide pembangunan sistem perlindungan langit dan benteng anti-rudal bertajuk “Golden Dome”. Rencana tersebut diklaim akan menjaga AS terhadap ancaman invasi luar negeri.
Trump menginginkan sistem tersebut seharusnya sudah berjalan di akhir periode kedua kepresidenannya.
“Pada masa kampanye, saya menghadirkan janji kepada masyarakat Amerika Serikat yang menyatakan bahwa saya akan menciptakan sistem pelindung rudal canggih,” ungkap Trump saat berbicara di Gedung Putih sebagaimana dilansir.
AFP
, Rabu (21/5).
“Untuk hari ini, saya dengan gembira menginformasikan bahwa kita sudah menetapkan pilihan terhadap desain arsitekturnya bagi sistem yang canggih ini,” lanjutnya.
Proyek Senilai 175 Miliar USD
Proyek Golden Dome ini disebut bernilai USD 175 miliar. Trump sudah menunjuk seorang jenderal dari US Space Force untuk memimpin program ambisius ini. Jenderal tersebut yakni Michael Guetlein.
Trump mengatakan, Golden Dome ini akan melindungi AS. Kanada, kata dia, ingin menjadi bagian dari proyek tersebut. Meski demikian, Kantor Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, belum memberikan komentar terkait hal itu.
Dikutip dari
Reuters
, Trump pertama kali mengenalkan proyek ini pada Januari dengan tujuan membuat jaringan satelit untuk mendeteksi, melacak, dan mencegat rudal yang masuk ke wilayah AS. “Perisai” tersebut dapat mengerahkan ratusan satelit untuk mendeteksi dan melacak rudal.
Dengarkan biaya senilai USD 175 miliar, proyek ini diproyeksikan akan berlangsung selama beberapa tahun akibat fokus politis terhadap program yang menuai kontroversi serta ketidakjelasan mengenai sumber pembiayaannya.
Anggota parlemen dari Partai Demokrat sudah mengungkapkan keprihatinan mereka terkait dengan langkah-langkah pembelian serta peran yang dimainkan oleh SpaceX yang dipimpin Elon Musk dalam konstruksi bagian-bagian penting dari sistem itu.
Terinspirasi dari Iron Dome
Masih dalam laporan
Reuters
, konsep Golden Dome ini dikatakan terinspirasi oleh sistem pertahanan Iron Dome berbasis di darat yang dimiliki Israel, yang digunakan untuk melindungi wilayahnya dari serangan rudal dan roket.
Kubah Emas yang direncanakan oleh Trump memiliki area yang jauh lebih luas dan meliputi berbagai satelit pemantau serta armada satelit serangan tersendiri yang bertugas untuk menggagalkan peluncuran rudal ofensif seketika saat mereka take off.
Pengumuman pada hari Selasa menandai awal usaha Pentagon dalam mengujicobakan serta secara bertahap membeli rudal, sistem, sensor, dan satelit yang akan menyusun proyek Golden Dome.
Trump, yang mengatakan proyek tersebut akan selesai pada akhir masa jabatannya pada Januari 2029, mengatakan Alaska akan menjadi bagian besar dari program tersebut dan menyebut Florida, Georgia, dan Indiana, sebagai penerima manfaat dari proyek itu.