
– Pertunjukan perdana dari musikalis “Tunggulah Aku di Gunung Parang” (TADGP), yang dibuat oleh Den Aslam, disajikan di Galeri Indonesia Kaya. Menceritakan mitos tentang Gunung Parang di Sukabumi dan membangkitkan semangat kecintaan tanah air lewat narasi sejarah zaman dahulu.
Diciptakan oleh Ngajagi Kreasi Nusantara, pementasan ini menampilkan mitos tentang Gunung Parang di Sukabumi—cerita romantis yang menyedihkan antara Nyi Pudak Arum dan Wangsa Suta setelah jatohnya Kesultanan Pajajaran pada abad ke-16.
TADGP menyatukan elemen-elemen seni seperti musik, tarian, dan drama di dalam narasi dongeng yang disajikan dengan gaya kontemporer dan puisi. Dipentaskan oleh sejumlah pemain muda bertalenta, musiknya diproduseri oleh Jamil Hasyani sementara gerakannya dirancang oleh Gaya Gita Studio.
Menurut Den Aslam, TADGP merupakan bagian dari usaha untuk membangkitkan kembali warisan budaya melalui bentuk pertunjukan musikalisasi agar semakin terhubung dengan kalangan pemuda.
“Narratif-narasi lokal dapat mengandung nilai-nilai dan jati diri suatu bangsa,” ungkap Den kepada para jurnalis pada hari Rabu, 21 Mei.
Pada pertunjukan ini, terdapat karakter Nyai Kartini dan putrinya bernama Arum di era abad ke-19 yang berfungsi mengaitkan cerita antara sejarah lampau dengan periode kolonisasi. Kedua aktor tersebut difokuskan untuk membangkitkan semangat nasionalisme yang penting untuk ditingkatkan lagi.
“Arum merupakan wujud ketahanan nilai-nilai setempat melawan kekuasaan Eropa pada masa tersebut,” ungkap Den.
Pentas teater ini menerima respons sangat positif dari banyak pihak, termasuk artis, tokoh budaya, sampai pejabat politik. Para penonton diajak menikmati musik yang menyatu antara elemen-elemen tradisional dengan modern, bersamaan dengan busana yang mencampuradukkan unsur-etnis dengan gaya terkini.
Didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia bersama kolaborasi Teaterindo dan Arsikarta Foundation, Rio Kamase sebagai produser menginginkan agar TADGP bisa jadi titik awal untuk perkembangan industri seni pertunjukan di Sukabumi.
“Kami bersedia memperkenalkan TADGP di berbagai kota,” tandas Rio.