
Laporan Jurnalis, Nur Ika Anisa
, SURABAYA
– Hotel Swiss-Belinn Tunjungan Surabaya menghadirkan paket makan siang “Tunjungan buffet lunch” yang kental dengan budaya seni di tengah Kota Surabaya.
Acara ini dirancang khusus untuk memenuhi permintaan pecinta masakan di Surabaya, termasuk perusahaan lokal yang mencari tempat untuk menikmati makan siang sambil berbincang-bincang dengan tenang.
Kami menerima berbagai permintaan dari perusahaan-perusahaan di area sekitar kita, seperti ‘kami mau memesan lunch buffet tetapi hanya ada tiga ataulima orang,’ dikarenakan tingginya jumlah pesanan,” jelas Yussy Kirana yang bertindak sebagai Marketing Communication dan Graphic Designer untuk Swiss-Belinn Tunjungan Surabaya pada hari Rabu (21/5/2025). Mengingat hal tersebut, tim memutuskan untuk menyediakan layanan lunch buffet tanpa batasan minimal pemesanan.
Dia menegaskan bahwa kedatangan program ini direspons positif oleh para pengunjung hotel terutama yang bergerak dalam bidang korporasi. Tidak jarang, kata dia, mereka mengajak tamu dari luar Kota Surabaya.
Maka itu pula, banyak hidangan yang ditawarkan mencerminkan cita rasa khas Surabaya seperti tahu tek, rujak cingur, dan tahu campur selain dari berbagai sajian lainnya.
Beberapa hidangan khas Jawa yang ditampilkan di dalam rombongan menjadi fokus utama dari prasmanan “Tunjungan buffet Lunch”.
tersedia dari hari Senin sampai Jumat antara pukul 11:00 hingga 14:00 Waktu Indonésia Bagian Barat (WIB), dan pada tiap harinya, tim masakan hotel menyajikan bermacam-macam variasi menu.
“Dengan pilihan menu yang baik, rasanya enak, sampai saat ini para pelanggan pun senang. Mayoritas dari mereka juga membawa tamu dari luar kota dan kita sajikan masakan khas Surabaya,” katanya.
Mereka berencana untuk menyajikan pengalaman keindahan dengan menampilkan karya-karya seni lukis dari para artis di Kota Surabaya.
Pada bulan Mei ini, Hotel Swiss-Belinn Tunjungan menyajikan ide uniknya yang belum pernah diperkenalkan sebelumnya. Tak semata-mata sebagai tempat makan saja, BaReLO serta beberapa bagian di dalam hotel telah dirubah menjadi galeri seni.
Para pengunjung bisa menyaksikan berbagai karya seni yang ditampilkan di sekitar daerah makanan dan ruangan umum lainnya.
Selainmata, lidah juga dimanjakan dengan hidangan buffet yang mengusung menu nusantara dan khas Jawa tetapi juga barisan seni lukis nuansa pedesaan dan Surabaya tempo dulu.
Kepala Umum Swiss-Belinn Tunjungan, Subandi menyatakan bahwa melalui Pameran Seni Rupa yang berlangsung satu tahun lamanya sampai tanggal 6 Januari 2026, mereka bertujuan untuk menghargai kreasi seniman lukis di Surabaya dan memberikan wadah bagi bakat-bakat lokal tersebut.
” Kami berharap dapat mendekatkan masyarakat pada karya seni rupa dari Indonesia terutama Jawa Timur serta menikmati keelokannya,” katanya.
Dari kelompok Seniman Surabaya yang beranggotakan sekitar 15 orang, dipamerkan lebih dari 40 buah karya seni yang mencakup gaya impresionis, ekspresionis sampai surealis.
Sama seperti karya seni dari Andri S., Hamid Nabhan, Syamdhuro, Buggy, Nova CM, Hence Virgorina, Didi Dyan serta para seniman lainnya.
“Jadi ini adalah bagian kedua ya. Tujuannya kami untuk mengungkap berbagai karya seniman. Di sini mereka dapat memajang hasil karyanya, mencantumkan harganya serta nomor kontak yang bisa dihubungi oleh calon pembeli. Dari fase pertama telah berhasil menjual dua buah lukis, ternyata pasar utamanya berasal dari luar negeri. Untuk sesi pertama itu, salah satunya adalah lukisan pemandangan sawah, sedangkan lainnya tentang tarian tradisional Bali. Nuansa sekarang tetap berkaitan dengan budaya Nusantara, termasuk juga gambaran Kota Surabaya pada masa lampau,” jelas Yussy