
Resiko Mematikan dari Serangan Lebah Vespa: Dari Gagal Ginjal Hingga Kematian
,
Bandung
–
Tawon vespa
termasuk serangga yang dapat terbang dan sangat agresif. Menurut
peneliti
Pusat Penelitian Biologi di Lembaga Riset dan Inovasi Nasional (Lemlitnas)
BRIN
) Sih Kahono mengatakan bahwa tawon dapat bertumbuh dengan cepat dan lebih mudah menyesuaikan diri dalam berbagai kondisi lingkungan, bahkan di daerah perkotaan. “Yang penting adalah jika terjadi serangan dari tawon, kita harus segera pergi ke tempat yang aman,” jelasnya kepada
Tempo
akhir pekan lalu.
Sebelumnya, berputar video di platform media sosial yang mengabadikan insiden serangan tawon vespa terhadap dua anak dan tiga orang dewasa dalam lingkungan pemukiman di Desa Baros, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, pada tanggal 1 Mei 2025. Video tersebut juga memperlihatkan adanya sarang tawon yang tertempel di dinding dibalik semak-semak.
Setelah melihat struktur sarang tersebut, Sih mengkonfirmasi bahwa yang tinggal di dalamnya adalah tawon vespa. Ada berbagai macam spesies tawon ini, termasuk
Vespa affinis
Serangan tawon tersebut mengindikasikan bahwa sarang mereka berada tak jauh dari tempat kejadian. “Tawon melakukan serangan sebagai bentuk pertahanan terhadap sarang atau koloni yang ada di sana, sebab mereka merasa terancam atau akan diserbu,” katanya.
Jika diserang oleh lebah, Sih merekomendasikan supaya orang segera melarikan diri untuk menghindar karena lebah dapat menyengat berkali-kali. Menurutnya, sampai saat ini belum ditemukan obat antivirus dari sengatan lebah. Banyak sengatan lebah bisa berdampak sangat serius dan bahkan memicu kematian. “Ada kasus di dekat rumah saya di Bogor dimana pria dewasa tersebut pastinya menderita gagal ginjal,” ungkap Sih.
Dosen dari Departemen Biologi Universitas Padjadjaran, Teguh Husodo, menyebut bahwa pada tahun 2008 ada tujuh kasus kematian karena disengat oleh jenis wama agresif bernama Vespa. Meskipun gigitannya tidak membahayakan jika hanya sedikit, tetapi bila banyak dapat menyebabkan hiperaldiksi. Jika kondisi ini dibiarkan lebih dari satu hari tanpa penanganan, hal tersebut mungkin berkembang menjadi anafilaksis — yaitu respons alergi serius yang bisa merusak organ-organ penting seperti ginjal serta paru-paru.
Menurut Teguh, jika sarang lebah berada terlalu dekat ke area tempat tinggal manusia dan aktifitas sehari-hari, lebih baik untuk mengalihkannya atau mendorong koloni tersebut menjauh agar nanti sarang dapat hancur. Ia sempat minta pertolongan dari personel Badan Penjinak Kebakaran untuk membantu dalam proses pemindahan sarang besar yang ditemukan pada sebuah pohon; ukuran sarang itu setara dengan karung beban maksimal dua puluh lima kilo gram. “Kita lakukan pekerjaan ini ketika larva kurang ataupun tak lagi menunjukkan sifat agresif,” jelasnya kepada media.
Tempo
.
Berdasarkan kutipan dari Teguh, tampilan fisik lebah vespidae ini unik sekali terkait dengan dimensinya serta corak warnanya. Hewan pemburu yang tersebar luas di daerah Asia tropis dan subtropis tersebut dikenal juga sebagai
lesser banded hornet
Atau lebah berpita kecil sebab mempunyai tali oranye di area perutnya.
Terdapat berbagai jenis tawon vespa yang berasal dari ordo Hymenoptera serta keluarga Vespidae, di antaranya adalah spesies tersebut.
Vespa affinis
Warga setempat menyebutnya sebagai tawon kendi atau tawon ndas dan termasuk dalam genus Vespa, yang merupakan kerabat dekat dari tawon raksasa Asia.
Vespa mandarinia
.
Secara bentuk, tawon
Vespa affinis
dan
Vespa mandarinia
cukup mirip. Ukuran tawon
Vespa mandarinia
Cenderung lebih besar dengan ukuran tubuh mencapai 45 millimeter dan lebar sayap sebesar 75 millimeter.
Adapun tawon
Vespa affinis
Panjang tubuh rata-rata ratu adalah 30 millimeter, pejantan 26 millimeter, dan lebah pekerja berkisar antara 22-25 millimeter. Fitur fisik khas spesies tawon Vespa dapat dikenali melalui kepala berwarna coklat merah hingga hitam, serta ada bintik-bintik merah pada bagian depan. Pelipis dan matanya memiliki warna yang mendekati hitam.
Pada bagian antena
Vespa affinis
Biasanya memiliki warna coklat gelap dan sedikit lebih muda di bagian bawah. Muka mereka ditutupi oleh tameng yang berwarna hitam, dengan corak kasar dan cukup bulat serta dilengkapi dengan kaki dan sayap yang berwarna coklat gelap.
Di bagian ujung sayap sering kali ditemukan motif yang agak tembus pandang dengan nuansa kuning jingga. Bagian depan hingga ekor lebah jenis vespa didominasi oleh warna hitam. Sementara itu, di area tengah tampak motivasi berwarna oranye dengan sentuhan kekuningan dan ukuran yang lumayan luas.
Tawon
Vespa affinis
Pertama kali diketahui oleh Carl Linnaeus pada tahun 1764. Mereka bisa ditemukan di banyak lokasi, termasuk pinggir hutan, tebing-tebing, dan area permukiman penduduk. Wasp Vespa umumnya membangun sarang mereka di dalam pohon; meskipun demikian, terdapat beberapa yang justru menempatkannya di semak-semak atau sisi atas bangunan rumah.
Apabila terletak pada pohon, struktur sarang biasanya kelihatan memanjang. Sementara itu, di wilayah Indonesia, tampilan sarang binatang tersebut mirip dengan buah pir atau memiliki bentuk tegakan air. Pada kawasan bersuhu sedang, sarang cenderung berbentuk telur dengan ujung atas agak bulat. Menyinggung cara menghalau lebah, kata Teguh, dapat dilakukan menggunakan bau yang kurang disenangi oleh mereka, misalnya asap tembakau atau wewangian kuat dari parfum.