
LINGGA PIKIRAN RAKYAT
Jadi begini, waktu sedang minum kopi bersama teman-teman dan menunggu waktu Maghrib tiba kemarin, pembicaraan kami melintasi berbagai topik termasuk tentang keislaman. Seorang teman mengeluarkan pertanyaannya, “Halo, sebentar lagi bulan Dzulhijjah akan datang, apakah masih diperbolehkan untuk melakukan puasa Senin-Kamis? Karena saya mendengar kalau ada pula puasa Arafah di bulan ini. Apa kedua hal itu tidak bertabrakan?”
Jadi, dari situlah timbul pembicaraan panjang seperti sedang berdebat di sudut kedai kopi, melibatkan orang-orang yang sudah merasakan keagamaannya setelah menonton kajian YouTube, hingga mereka yang rutin mendengarkan ceramah Ustadz pilihan sambil menggulir TikTok.
ternyata, pertanyaan seperti itu tidak hanya muncul di tempat ngumpul-ngumpul saja. Di internet pun, banyak orang mencari informasi tentang puasa Senin-Kamis pada bulan Dzulhijjah. Pertanyaannya adalah: apakah hal ini masih disarankan? Bisakah dikategorikan sebagai ibadah yang valid? Dan bolehkah menambahkannya ke dalam niat berpuasa selama bulan Dzulhijjah tersebut?
Dari sana, saya pikir: sepertinya perlu menulis artikel yang dapat membantu kalian semua yang mungkin sedang mencari jawaban untuk pertanyaan serupa. Jangan khawatir, tulisan ini akan disajikan dengan gaya informal namun tetap didukung oleh hadits-hadits sahih dan penjabaran para ulama. Seperti percakapan biasa, tapi mendapat manfaat ilmu darinya. Mari kita lanjutkan!
Apakah Ada Larangan untuk Berpuasa pada Hari Senin sampai Kamis di Bulan Dzulhijjah?
Puasa dari Senin sampai Kamis merupakan suatu amalan yang telah populer dan dirangkaikan oleh Rasulullah SAW. Selain di luar bulan Dzulhijjah saja sudah direkomendasikan, apalagi ketika memasuki sepuluh hari awal Dzulhijjah yang dipuji sebagai masa-masa paling mulia sepanjang tahun.
Jadi, secara hukum:
boleh dan dianjurkan banget
.
Menurut beberapa ahli agama, bahkan fasting sunah apapun yang Anda laksanakan pada 10 hari awal bulan Dzulhijjah memiliki keistimewaan tersendiri. Selain karena sudah mengikutsertakan diri dalam rutinitas sunnah harian (Senin-Kamis), ini adalah momen ketika Anda sedang memetik manfaat dari masa-masa yang dipenuhi berkat tersebut.
Satu poin penting yang harus diingat adalah hindari berpuasa pada tanggal 10 Dzulhijjah, yaitu Hari Raya Iduladha, serta ketiga hari setelahnya (11-13 Dzulhijjah), karena hal tersebut dilarang. Namun kecuali periode tersebut, silakan saja puasa kapan pun Anda mau!
Bisakah Puasa Senin-Kamis Diikuti dengan Niat Puasa di Bulan Dzulhijjah?
Yes, bisa banget!
Dalam hukum syariah, mendifinisikan kembali niatiibadah diperbolehkan dalam beberapa situasi tertentu. Jika Anda berencana untuk berpuasa setiap Senin sampai Kamis dan secara tidak sengaja hal tersebut bertepatan dengan 10 hari awal bulan Dzulhijjah, Anda dapat membuat satu niat bersamaan untuknya:
Saya berniat untuk berpuasa sunah pada hari Senin-Kamis karena Allah dan juga dengan harapan mendapatkan pahala dari ibadah puasa di bulan Dzulhijjah.
Hasilnya? Mendapatkan dua pahala sekaligus. Seperti membeli satu tapi mendapat dua. Namun perlu diingat, jangan melakukannya dengan tujuan untuk menghemat uang—tetapi lakukanlah agar dapat meraih berkah semaksimal mungkin.
Prioritas Fastabiq Khuluq di Hari Senin-Kamis pada Bulan Dzulhijjah?
Betulkah? Beribadah mirip seperti melakukan investasi. Terutama pada bulan Dzulhijjah, dimana nilai pahalanya sedang meningkat. Segala bentuk kebaikan akan mendapatkan penggandaan. Lebih-lebih jika Anda mengombinasikan hal tersebut dengan praktik-praktik yang pasti memberikan ganjaran seperti berpuasa setiap hari Senin sampai Kamis.
Rasulullah bersabda:
“Tidak terdapat perbuatan baik yang dilaksanakan pada waktu yang lebih mulia dibandingkan dengan perbuatan baik yang dijalankan selama sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah…” (HR. Bukhari)
Bayangkan saja jika pada hari senin atau kamis, yang tidak sengaja jatuh di awal 10 hari terdepan bulan dzulhijjah, kamu berpuasa. Tidak hanya mengejar pahala dari sunnah sehari-hari, tetapi juga memperingati masa-masa yang sangat mulia bagi allah SWT.
Dan hal ini belum mencakup poin pentingnya jika pada hari Arafah. Jika Anda berpuasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), terlebih lagi ketika jatuh pada hari Kamis, maka itu seperti mendapatkan hadiah besar. Sebab, puasa pada hari Arafah memiliki nilai yang sangat tinggi:
“Selama puasa pada hari Arafah, saya mohon kepada Allah untuk mengampuni kesalahan yang telah dilakukan dalam satu tahun terakhir dan mendatang.” (HR. Muslim)
Saran untuk Melaksanakan Puasa Senin-Kamis pada Bulan Dzulhijjah?
Jika Anda ingin memulai untuk berpuasa secara rutin setiap Senin sampai Kamis, terutama saat bulan Dzulhijjah, berikut adalah beberapa saran agar tidak hanya sebatas niat saja:
Lisakan pada kalender dan tuliskan datanya.
Agar tidak lupa, tandai saat-saat Senin-Kamis yang terjadi antara tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.
Persiapkan makanan sahur yang sederhana namun bernutrisi.
Tidak perlu berlebihan, asalkan cukup untuk menemanimu berpuasa.
Ajak teman atau keluarga.
Supaya tetap termotivasi dan dapat saling mendukung.
Niat yang benar.
Jangan hanya ingin mengikuti zaman, tetapi benar-benar mau mendapatkan pahala dan ke Ridhoan Allah.
Perbanyak ibadah lain.
Dzikir, sedekah, dan tilawah—sebab bulan Dzulhijjah mirip dengan “waktu emas” untuk beribadah.